Apa Itu Gummy Smile dan Bagaimana Cara Menanganinya?

Halo semuanya, selamat datang di blog website Palapa Dentists!

Wah, kali ini kita bahas tentang apa nih? Gummy smile? Kayaknya sering ya kita mendengar kata tersebut. Tapi sebenarnya apa sih gummy smile itu? Yuk kita bahas bersama mengenai gummy smile dan cara menanganinya!

Tampilan gusi yang berlebihan saat tersenyum, atau yang biasa disebut sebagai gummy smile, merupakan suatu masalah estetika yang sering ditemukan. Gummy smile adalah kondisi gusi yang terekspos lebih dari 3 – 4 mm saat tersenyum. Walaupun gummy smile merupakan kondisi nonpatologis (bukan penyakit), banyak yang mengeluhkan kondisi ini karena mengganggu estetika.

Lalu, apa yang menjadi penyebab dari gummy smile? Kemungkinan penyebab dari gummy smile adalah panjang bibir yang terlalu pendek, aktivitas bibir yang hiperaktif, mahkota gigi klinis yang pendek, esktrusi dentoalveolar (tulang rahang yang lebih turun), fase ‘erupsi pasif’ yang berubah (erupsi pasif: keluarnya/erupsinya mahkota gigi sebagai hasil dari migrasi jaringan gingiva), dimensi vertikal tulang rahang atas yang tinggi, dan hyperplasia gingiva. Contoh gambaran gummy smile:

Sumber: google.com

Lalu, cara menanganinya bagaimana Dok? Saya sangat tidak pede nih dengan kondisi gummy smile!

Tenang, gummy smile dapat diatasi dengan cara berikut:

  1. Bedah untuk reposisi bibir : jika penyebabnya adalah panjang bibir pasien yang pendek
  2. Bedah orthognati : jika penyebabnya adalah dimensi vertikal tulang rahang atas yang tinggi
  3. Injeksi otulinum toxin a (botox) : jika penyebabnya adalah aktivitas bibir yang hiperaktif
  4. Bedah untuk pemanjangan mahkota (crown lengthening) : jika penyebabnya adalah mahkota gigi klinis yang pendek atau fase erupsi pasif yang berubah
  5. Gingivektomi : jika penyebabnya adalah hyperplasia gingiva

Perawatan di atas tentunya disesuaikan dengan penyebab dari gummy smile dan pertimbangan dari dokter gigi yang menangani. Bisa saja dilakukan kombinasi beberapa perawatan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Semoga bermanfaat, stay healthy!

Penulis: Karina Widya Aisya, S.K.G

Referensi:

Dym H, Pierre R. Diagnosis and Treatment Approaches to a “Gummy Smile”. Dental Clinics of North America. 2020;64(2):341-349.

Leave your thought