Penyebab Bibir Sumbing, Apa Ya?

Halo semuanya, selamat datang di blog website Palapa Dentists!

Topik kali ini tentang bibir sumbing, nih..  Di Indonesia, jumlah pasien dengan bibir sumbing mencapai 3.000 – 6.000 kelahiran pertahunnya atau 1 bayi setiap 1.000 kelahiran. Sahabat Palapa penasaran kan, apa sih penyebab dari terjadinya bibir sumbing? Yuk kita bahas bersama!

Celah bibir dan langit-langit, atau yang biasa disebut bibir sumbing, merupakan malformasi yang memengaruhi bagian kepala dan leher.  Bibir sumbing terjadi karena kelainan kongenital atau sindrom genetik. Berdasarkan penelitian, dibuktikan bahwa:

  • Anak dengan orang tua yang memiliki sumbing berisiko untuk terkena sumbing sebesar 3%,
  • Anak dengan saudara yang memiliki sumbing berisiko untuk terkena sumbing sebesar 5%,
  • Anak dengan orang tua dan saudara yang memiliki sumbing berisiko untuk terkena sumbing sebesar 14%.

Selain karena genetik, faktor risiko terjadinya bibir sumbing adalah kondisi stres berlebih, merokok, diabetes, konsumsi alkohol berlebihan, konsumsi beberapa antikonvulsan tertentu, dan defisiensi/kekurangan vitamin B6 dan B12. Sebuah penelitian menunjukkan konsumsi vitamin saat anak masih dalam kandungan dapat mengurangi risiko anak terkena sumbing sebesar 25%.

Lalu, apa yang terjadi sih selama proses embriologi yang menyebabkan terjadinya bibir sumbing? Perkembangan bibir dalam proses embriologi dimulai pada minggu ke-4 kehamilan dengan munculnya sepasang tonjolan maksilaris (cikal bakal dari rahang atas) dan satu tonjolan frontonasal (cikal bakal salah satu bagian dari hidung). Kedua tonjolan maksilaris, yang merupakan cikal bakal dari rahang atas ini, akan memanjang masuk ke bagian tengah pada minggu 6 dan 7, lalu akan bertemu dengan prosesus nasal. Proses pertemuan ini akan membentuk bibir atas. Proses pertemuan bibir atas yang tidak sempurna adalah sesuatu yang kita sebut sebagai celah bibir. Apabila proses pertemuan yang tidak sempurna juga terjadi di bagian langit-langit mulut, maka dapat terjadi celah langit-langit.

Untuk pencegahan, yuk bunda-bunda mulai menjaga pola sehat sebelum mapaun saat masa kehamilan. Semoga bermanfaat, stay healthy!

Penulis: Karina Widya Aisya, S.K.G

Sumber:

Worley M, Patel K, Kilpatrick L. Cleft Lip and Palate. Clinics in Perinatology. 2018;45(4):661-678.

Leave your thought